Semua pasti tahu lagu anthem alias lagu kebangsaan Liga Champions yang selalu diputar pas pertandingan Liga Champions. Tapi, tahukah Anda bagaimana sejarahnya dan apa sebenarnya lirik yang dinyanyikan sang penyanyi lagu tersebut?
Sejatinya memang lagu Liga Champions ini khusus untuk pertandingan-pertandingan Liga Champions. Jelas, tidak mungkin buat Liga Italia, Liga Mesir, Piala AFF, bahkan Liga GO-LOK (GO-JEK Traveloka).
Lagu ini begitu elegan, perpaduan musik klasik dan orkestra yang merdu, bikin kita kangen dan rindu dengan pertandingan-pertandingan Liga Champions yang seru-seru. Yang bikin kesal, lagu ini bisa bikin kita merinding apalagi jika klub jagoan kita yang main.
Dalam setiap edisi final, lagu ini akan dimainkan secara live di lapangan dengan alat musik orkestra yang tidak pernah dipimpin Addie MS. Bikin yang main dan nonton pun jadi bersemangat.
“Ketika Anda masuk ke lapangan dan mendengar lagu Liga Champions, benar-benar membuat Anda merinding. Anda tahu bahwa itu merupakan pertandingan penting dan spesial,” ujar Lionel Messi, dikutip dari akun Youtube-nya UEFA.
Zinedine Zidane pun menambahkan, “Magis. Seolah di atas segalanya. Ketika Anda mendengar lagunya Anda akan penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya.”
Usut punya usut, lagu ini dipublikasikan pertama kali pada 1992. Penulis lagunya bernama Tony Britten, lulusan Royal College of Music. Dia ditugaskan saat kompetisi berganti nama dari Piala Champions menjadi Liga Champions.
Dia pun merancang sebuah karya dengan gaya George Frideric Handel. Rekaman klasik karya Britten dilakukan oleh Royal Philharmonic Orchestra dan dinyanyikan oleh Academy of Saint Martin di Fields Chorus.
“Semua pertandingan Liga Champions adalah pertandingan besar. Ide Liga Champions adalah dengan menciptakan sebuah pertandingan indah. Makanya harus direfleksikan ke dalam sebuah alunan musik yang indah juga,” ujar Britten.
Lagu ini juga sangat ekslusif. Tidak diperjualbelikan bahkan tidak bisa sembarang diunduh secara legal. Kecuali yang ilegal, apapun bisa kalau namanya bajakan.
Yang bikin keren lagi, lagu ini terdiri dari tiga bahasa sekaligus. Yakni Inggris, Prancis, dan Jerman. Tentu saja tidak ada Indonesia apalagi Zambia karena bukan negara Eropa. Itulah mengapa mendengar liriknya terbilang susah jika ingin diraba-raba.
Lantas, tahukah apa sebenarnya lirik lagu tersebut? Kalau kita dengar sepintas memang tidak jelas liriknya karena bergaya orkestra. Entah menyanyi lagu apa itu.
Yang terdengar malah “nyimeng..nyimeng” seperti karya iseng anak bangsa di sebuah akun Youtube. Dia cukup jahil membuat lirik kocak yang diserupai dengan bahasa Indonesia. Memang terdengar di bahasa Indonesia seperti demikian.
Tapi, sudah pasti liriknya bukan seperti itu. Justru arti dari lirik aslinya sangat bermakna luar biasa. Lagunya bercerita tentang sebuah tim terbaik dalam sebuah kegiatan olahraga terbesar.
Beginilah kira-kira liriknya:
- Ce sont les meilleures équipes
- Sie sind die allerbesten Mannschaften
- The main event
- Die Meister
- Die Besten
- Les Grandes Équipes
- The Champions
- Une grande réunion
- Eine grosse sportliche Veranstaltung
- The main event
- Ils sont les meilleurs
- Sie sind die Besten
- These are the champions
Begini jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia:
- Ini adalah tim terbaik
- Mereka adalah tim terbaik
- Acara utama
- Yang ahli
- Yang terbaik
- Tim terbesar
- Sang juara
- Sebuah pertemuan besar
- Sebuah event olahraga besar
- Acara utama
- Mereka adalah yang terbaik
- Mereka adalah yang terbaik
- Ini adalah juara
Source: lampost.co & wikipedia